UPAYA PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA MELALUI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Oleh
Ivon Abdullah Nabil1, Maria Aufa2, Nailis Ilmiana3
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
PENDAHULUAN
Profil pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Profil pelajar Pancasila dibentuk sebagai usaha pengembangan SDM unggul yang bersifat holistik dan tidak berfokus pada kemampuan kognitif saja, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia. Profil pelajar Pancasila dianggap sebagai suatu capaian dari proses pembelajaran lintas disiplin. Hal ini bermakna bahwa dalam setiap mata pelajaran dihubungkan dengan dimensi profil pelajar Pancasila.
Mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan menjadi salah satu penguatan pelajar pancasila yanga sangat berpengaruh. Dalam pelajar pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan perilaku yang sesuai nilai-nilai pancasila. Pelajar Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa serta memahami ajaran agama juga menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
ISI
Penguatan profil pelajar Pancasila sangat perlu diterapkan baik di era sekarang maupun masa depan. dapat dikembangkan, dengan diperkenalkan profil pelajar pancasila sejak dini dapat menumbuhkan karakter dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi warga negara Indonesia yang baik. Kompetensi profil pelajar pancasila memperhatikan faktor yang berkaitan dengan ideologi, cita-cita bangsa yang berkaitan dengan tantangan menghadapi masa revolusi industri 4.0. Berdasarkan UUD 1945 yang termuat dalam pembukaannya, undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, serta cita-cita Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dalam (Darmawan, 2021)
Penguatan Pendidikan Karakter, terkait nilai-nilai Pancasila perlu terintegrasi dalam proses kegiatan belajar mengajar, dimensi-dimensi Profil Pelajar Pancasila juga dirancang secara holistik dan komprehensif melalui pembiasaan dan keteladanan. Dimensi-dimensi ini tidak hanya menjadi tujuan jangka panjang, tetapi juga diintegrasikan dalam pembelajaran melalui sekurang-kurangnya tiga cara, yaitu: 1) sebagai materi pelajaran dalam kegiatan intrakurikuler, 2) sebagai pengalaman pembelajaran atau strategi pengajaran yang digunakan guru, dan 3) sebagai projek kegiatan kokurikuler.
Penguatan profil pelajar pancasila diharapkan dapat menjadi cara yang optimal dalam membentuk peserta didik menjadi pelajar yang berkarakter dan berperilaku sesuai nilai-nilai pancasila. Kementrian pendidikan Nasional telah menetapkan 18 nilai karakter dan menumbuhkan nilai tersebut kepada peserta didik untuk membentuk karakter bangsa. Adapun ke 18 nilai karakter menurut Kementrian Pendidikan Nasional sebagai berikut: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau berkomunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan dan peduli sosial serta tanggung jawab (Kementrian Pendidikan Nasional dalam suyadi, 2013). Profil pelajar pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci. Semua saling berhubungan dan berkaitan agar dapat mewujudkan profil pelajar pancasila. Ke enam di mensi tersebut adalah: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gtong royong dan kebinekaan global. Sehingga guru tidak hanya fokus pada satu atau dua dimensi saja harus mengcakup semua dimensi agar terjadi hasil pembelajaran yang di inginkan. Untuk dapat menerapkan nilai tersebut dalam pembelajaran di sekolah bisa dilakukan secara implisit atau eksplisit. Ada beberapa tujuan pendidikan penguatan karakter yaitu: untuk melatih 1) Membekali dan melatih agar menjadi generasi yang dapat mengimbangi perubahan di masa depan. 2) Dengan memperhatikan kerberagaman budaya indonesia, mengembangkan landsan pendidikan nasional dengan pendidikan karakter sebagai jiwa utama. 3) Merevitalisasi dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas ekosistem pendidikan. Dengan harapan agar peserta didik kelak bisa dibarengi dengan kemampuan berliterasi dan kemampuan dasar diabad 21 ini.
Harapannya pengembangan nilai-nilai karakter dalam progam penguatan pendidikan karakter (PPK) adalah filosofi pendididkan karakter oleh Ki Hajar Dewantara. Filosofi tersebut yaitu etika, literasi, estetika, dan kinestetik. Etika adalah Orang beriman dan bertaqwa serta mengamalkannya dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh Etika adalah kejujuran, saling menyayangi, dan cinta tanah air. Literasi adalah kemapuan mengasah otak sehingga seseorang menjadi pintar dan menguasai ilmu pengetahuan dengan baik. Estetika atau olah karsa adalah kemampuan teposeliro dan sambung roso (berempati) pada sesama manusia pada makhluk tuhan lainnya, dan lingkungan sekitar. Contoh dari olah karsa diantaranya menjaga kebersihan lingkungan, tata tertib, mematuhi peraturan lalu lintas, gotong royong dan menyapa orang lain. Yang terakhir adalah kinestetik yaitu kemampuan untuk menjaga kesehatan badan sehingga membuat jiwa dan pikiran sehat.
Dari keempat filosofi tadi diharapkan nilai-nilai peserta dodik akan muncul dimulai dari religius, jujur, toleransi, disiplin kerja keras kreatif mandiri demokratis rasa ingin tahu, semangat kebangsaan cinta tanah air menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab, dan lain sebagianya. Selanjutnya nilai karakter yang diinginkan untuk muncul dari keempat filososfis tadi pada saatnya bisa mengkristalisasi menjadi lima nilai utama karakter, yaitu Religius, gotong royang, dan integritas. (Agam, 2020)
Simpulan
Profil pelajar pancasila merupakan rumusan dari cita cita pendidikan rasional serta sintetis dari berbgai revrensi termasuk hasil kajian di indonesia dan juga di tingkat intersional. profil pelajar pancasila adalah jawabvan untuk pertanyaan, seperti apa karateristik ppelajar indonesia, dam jawabnya teraangkum dalam peryntaan “pelajar indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompenten, berkarakter dan sesui nilai nilai pancasila pelajar indonesia dan demikian itu adalah pelajar yang memiliki enam di mensi yang terbangun secara oktimal dan seimbang. Ke enam dimensui tersebut adalah beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan ber ahlak mulia, berkebinekaan global bergotong roryong, mandiri bernalar kritis dan kreatif supaya. Sebagai upaya untuk menguatkan pengembang profil pancasila diu sekolah, pengaturan streuktur kurikulum perlu di perluas, tidak hanya mengatur program intra kurikuler yang tetapi juga program ko kuri kuler yang di lakukan di luar kelas dan tidal seformal keguiatan intra kurikuler dan program untuk pembentukan karakter dan kompotensi umum atau kompotensi global dan termuat dalam profil pelajar pancasila penjelasan setiap di mensi dari fase ke fase di harapkan dapat membantu pendidik untuk merancang program dan kegiatan pembelajaran yanmg dapat di membantu pendidik untuk merancang program dan kegiatan pembelajaran yang dapat mengoktimalkan perkembangna karakter dan kompotensi secara utuk serta memantau perkembangan profil secara didik
Daftar Pustaka
Agam, S. (2018). Kegiatan kegiatan Pendidikan Krakter. Diakses dari htpp://indonesia.id/infogarfis/kegiatan-kegiatan-pendidikan-karakter
Darmawan, I. P. (2021). Total Quality Management dalam Dunia Pendidikan. Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung.
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.